KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Komunikasi Bisnis ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi
Tugas Softskill Makalah Komunikasi Bisnis dengan materi “Presentasi Bisnis”.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memambah pengetahuan mengenai
presentasi bisnis tersebut.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari Dosen
Komunikasi Bisnis serta rekan Mahasiswa agar makalah ini lebih baik ke
depannya. Semoga makalah ini dapat digunakan sesuai dengan keperluan.
Bekasi, Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Presentasi Bisnis 2
2.2 Contoh Presentasi Bisnis
Mengenai Sebuah Produk 10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
A. Tujuan
Presentasi Bisnis
a. Menginformasikan
Pesan-pesan Bisnis kepada Audiens
Salah
satu tujuan presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau
menginformasikan (inform) pesan-pesan
bisnis kepada audiens (audience). Pesan-pesan bisnis yang disampaikan tentu
saja harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk presentasi yang
membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasa nya sulit dipahami.
b. Menghibur
Audiens
Selain
memberikan informasi, presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk menghibur (entertain) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan
presentasi bisnis sorang pembicara perlu
menyelipkan humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana dalam presentasi
bisnis juga perlu dikendalikan, jangan sampai lepas kendali sehingga suasana
tak ubahnya seperti dagelan atau lelucon.
Seorang
pembicara yang berpengalaman akan mengetahui kapan ia harus mengubah ritme
presentasi dan kapan harus memesukkan humor-humor penyegar suasana. Yang perlu diingat adalah bahwa humor yang
diselipkan dalam suatu presentasi bisnis hanyalah sebagai selingan dan bukan
yang utama.
c. Menyentuh
Emosi Aaudiens
Selain
memmberi informasi dan menghibur, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk
dapat menyentuh emosi (emotion)
audiens. Seorang pembicara yang
berpengalaman tentunya tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang
mampu menyentuh emosi audiens.
Dengan
gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu menggugah
emosi audiens. Sebagai contoh, seorang
pembicara bisa saja menggugah emosi audiens untuk bersemangat, terharu atau
hanyut dalam keprihatinan, melalui ekspresi yang dimunculkan oleh si pembicara.
d. Memotivasi
Audiens untuk Bertindak
Tujuan
terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi (motivation) kepada audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu
sesuai yang dikehendaki pembicara. Dalam
memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan
bukan menggunakan bahasa basa-basi.
Dalam arti bahwa apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan
jelas tercakup dalam presentasi. Sebagai
contoh, pembicara menghibau para karyawan untuk mempertegas komitmennya
meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan daya saing perusahaan melalui peningkatan
kualitas produk dan sejenisnya. Pendek
kata, bagaimana seorang pembicara mampu memunculkan reaksi para audiens.
B. Persiapan
Presentasi Bisnis
a.
Penguasaan
terhadap Topik atau materi yang akan Dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan
dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin
disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan
dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi
juga akan memberikan citra (image)
yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut
dengan baik sebelum melakukan presentasi di hadapan audiens.
b.
Penguasaan
Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik
Di samping penguasaan materi yang baik,
yang juga penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu
memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi bisnis demi pencapaian tujuan yang
dikehendaki.
Berbagai alat bantu presentasi bisnis yang dapat digunakan antara
lain: whiteboard, spidol, overhead projector (OHP), transparansi, slide, komputer, bagan, flip chart, kamera video, tape, televisi, dan LCD projector.
c.
Menganalisis
Audiens
Agar tujuan presentasi bisnis dapat
tercapai dengan baik, seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang
menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya
seperti: apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana, seorang
pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud
sehingga dapat melakukan berbagai persiapan antisipatif.
d.
Menganalisis
Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat untuk Presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan
tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat
lingkungan lokasi atau tempat ia akan melakukan presentasi bisnis.
Pemahaman terhadap lingkungan atau
suasana lokasi untuk presentasi bisnis tersebut akan memberikan kemudahan
kepada seorang pembicara dalam mengatur alat bantu presentasi yang sesuai
dengan lokasi tersebut. Misalnya, apakah
lokasi yang digunakan untuk presentasi memiliki ruang yang cukup luas,
bagaimana tata letak ruangan, bentuk meja dan tempat duduk untuk audiens, dan
lain-lain.
C. Alat
bantu Presentasi
a. Papan tulis hitam dan putih (blacboard & whiteboard)
merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah
cukup lama, dan kini alat bantu tsb
relatif jarang digunakan. Sarana ini cocok untuk kegiatan seperti lokakarya,
briefing, rapat maupun diskusi
b. Flip Charts
adalah sebuah papan yg dilengkapi dgn lembaran-lembaran
kertas berukuran penuh. Apabila lembar kertas sudah penuh, maka dpt dimembuka
lembar kosong selanjutnya atau menyobeknya.
c. Transparansi overhead project
nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Diberbagai
belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dan kanada. Dengan
semakin meluasnya teknologi komputer, maka semakin banyak yg dapat memanfaatkan
kemampuan komputer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dsb.
d. Papan tulis elektronik
Papan tulis elekronik memiliki motor elektronik untuk
menggulung layar sehingga muncul bagian
bersih yang baru dan seterusnya.
e. Video cassete recorder (vcr)
Video cassete recorder (perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan persentase bisnis . anda
dapat merekam berbagai program pelatihan
atau kegiatan kegiatan tertentu sebagai bahan study kasus dalam format
kaset video . kaset video memiliki tiga
macam format yaitu : PAL, NTSC, SECAM
f. PANEL LCD
Panel liquid crystal display (LCD) memiliki kesamaan
dengan layar komputer jenis laptop yakni transparan , untuk dapat beroperasi
layar LCD dihubungkan dengan port monitor bagian belakang komputer yang
bertindak seperti layar komputer dan bertindak
seperti layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar.
g. Proyektor LCD
Proyektor LCD (liquid crystal display) merupakan salah
satu alat bantu persentasi yang banyak di gunakan oleh organisasi atau lembaga
bisnis maupun non bisnis . dalam perkembangannya , proyektor LCD dari waktu ke waktu
mengalami perkembangan yang semakin baik
. perkembangannya dapat dilihat dari produk atau tau tampilan produk yang
semakin menarik dan ramping
Proyektor LCD ini
baru dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan dengan Personal Computer
(PC) baik dalam bentuk komputer jinjing (portabel computer) maupun komputer
meja (desktop komputer) .
D.
Analisis Audiens
Dalam
menganalisis audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab enam pertanyaan
mendasar berikut ini :
1. Siapa
audiensnya?
Analisis
audiens ini berkaitan dengan kepada
siapa seseorang itu berbicara.
2. Apa
yang diinginkan audiens?
Agar
penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang
baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens.
3. Dimana
melakukan persentasi?
Bagi
pembicara, pemahaman terhadap tempat persentasi dilakukan sangat penting.
4. Kapan
melakukan persentasi?
Seorang
pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan persentasi bisnis
(rincian mengenai tanggal,bulan hari,dan jam berapa).
5. Mengapa
melakukan persentasi?
Sebelum
melakukan persentasi bisnis,seorang pembicara harus mampu menjawab pertanyaan
mengapa harus melakukan persentasi bisnis.
6. Bagaimana
melakukan persentasi?
Seorang
pembicara yang satu dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi
persentasi bisnis yang berbeda-beda.
E. Analisis
Bahasa Tubuh
Gerakan-gerakan
tubuh (bahasa tubuh/body language)
yang dilakakukan oleh si pembicara pada saat melakukan presentasi bisnis
termasuk salah satu bentuk komunikasi non verbal. Gerakan-gerakan yang sering
dilakukan pembicara dalam melakukan presentasi antara lain :
· Ekspresi
wajah
Ekspresi wajah
merupakan salah satu bahasa tubuh yang dapat member arti senang, sedih,
cemberut atau marah. Wajah dapat mengungkapkan emosi dirinya dengan polos, apa
adanya tanpa harus ditutup-tutupi. Oleh karena itu, pada saat melakukan
presentasi bisnis seorang pembicara perlu berlatih bagaimana menampilkan
ekspresi wajah untuk mengekspresikan kesenangan, kesedihan atau kemarahan
terhadap sesuatu.
· Senyuman
Dalam presentasi bisnis
senyum yang polos,tulus dan tidak dibuat-buat dapat membuat penampilan lebih
bersahabat dan membangun hubungan yang lebih akrab dengan audiens. Para pelamar
kerja yang tersenyum pada saat wawancara kerja lebih memiliki peluang untuk
diterima daripada pelamar yang selalu menampakkan raut muka yang cemberut
karena suasana kerja yang baik akan dapat terwujud jika para karyawannya
tersenyum.
· Kontak
Mata
Kontak mata (eye contact) yang efektif dan efisien
adalah cirri-ciri profesionalitas pembicara. Pada menit-menit pertama melakukan presentasi bisnis, kontak
mata memiliki makna yang cukup menentukan bagi keberhasilan suatu presentasi.
Dalam melakukan presentasi bisnis tataplah para audien dengan baik, jangan
memfokuskan perhatian pada seseorang atau sisi ruangan tertentu, tetapi
tataplah mereka secara merata. Tatapan mata si pembicara keseluruh audiens
menunjukkan bahwa ia berharap semua audiens memperoleh perhatian yang sama.
· Gerakan
Tangan
Gerakan tangan pada
saat melakukan presentasi bisnis akan dapat membantu pembicara untuk lebih
meyakinkan atau memperkuat topic bahasan tertentu. Gerakan tangan yang
dilakukan pembicara saat melakukan presentasi bisnis bermacam-macam sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki. Misalnya, pembicara menggerakkan tangan secara
terbuka untuk menunjukkan kejujuran atau keterbukaan, tangan mengepal seraya
diangkat keatas untuk menunjukkan suatu ketegasan atau kebulatan suatu
ide,memasukkan tangan ke dalam saku untuk menunjukkan tidak yakin atau terlalu
santai.
· Gerakan
Bahu
Gerakan bahu pembicara
dalam melakukan presentasi bisnis untuk menunjukkan kepercayaan diri atau
menyerah. Gerakan bahutegak yang diiringi dengan kepala keatas menunjukkan
suatu sikap yang penuh percaya diri atau siap untuk tampil. Sedangkan bahu yang
terkulai yang diikuti dengan kepala menunduk menunjukkan suatu sikap yang
kurang bergairah dan tidak siap atau menyerah.
· Gerakan
kepala
Gerakan kepala bagi
pembicara dapat digunakan untuk menunjukkan sikap setuju atau menolak sesuatu.
Misalnya, pembicara menganggukkan kepala untuk menunjukkan sikap setuju atau
mengiyakan sesuatu. Sebaliknya, pembicara yang menggelengkan kepala untuk
menunjukkan sikap tidak setuju atau menolak sesuatu.
· Cara
Berdiri
Berdiri dalam melakukan presentasi
bisnis merupakan hal yang positif terutama karena posisi seseorang Nampak
menjadi lebih tinggi dan mempermudah gerak pernapasan. Cara pembicara berdiri
dihadapan audiens merupakan salah satu factor yang sangat menentukan
keberhasilan presentasi bisnis. Berdirilah dengan sedikit kedepan, bukalah
kedua tangan dan jangan membungkuk.
F.
Peninjauan Lokasi
Peninjauan
lokasi bagi pembicara merupakan salah satu factor yang perlu dipertimbangkan
sebelum melakukan presentasi bisnis. Seringkali, pembicara memasuki ruang
presentasi bisnis tanpa peninjauan sebelumnya. Hal ini dapat menggangu
kelancaran presentasi bisnis tersebut. Misalnya, penyediaan sound system
termasuk mikrofon, bagaimana mengoperasikan alat bantu visual presentasi
bisnis, seperti: overhead projector, LCD projector, dan VCR. Mengingat berbagai
macam alat bantu presentasi bisnis memiliki merek yang berbeda-beda,
posisi/letak tombol untuk menghidupkan dan mematikan atau tombol untuk
memfokuskan gambar dan lain-lain juga berbeda.
Disamping
mengetahui posisis alat bantu presentasi bisnis, peninjauan lokasi juga mencangkup
antara lain tempat duduk dan tata letaknya, ruangan ber-AC atau tidak, tata
lampu, podium, posisi layar (screen), posisi proyektor dan sejenisnya.
G.
Percaya Diri
Salah
satu factor yang menyebabkan keberhasilan presentasi bisnis adalah adanya factor
percaya diri yang kuat dari pembicara. Pembicara yang tidak memiliki rasa
percaya diri yang kuat akan berdampak pada presantasi bisnis yang asal-asalan
sehingga tidak mencapai sasaran yang diinginkan.
Ketidakpercayaan
diri seseorang diekspresikan dengan berbagai sikap atau perilaku sebagai
berikut:
· Gemetar
Tangan dan lutut yang
gemetar bukanlah disebabkan oleh adanya rasa takut. Itu merupakan suatu proses bomeostatik dari badan
yang membuang kelebihan energi. Gunakan
kelebihan energy tersebut secara positif dengan melakukan gerakan tubuh yang
termotivasi oleh apa yang sedang disampaikan kepada audiens.
· Bicara
Terputus-putus
Jika saat persentasi
bisnis seseorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau terputus-putus,
sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas dalam-dalam,
hembuskan nafas secara perahan-lahan, sambil melihat catatan kecil.
Selanjutnya, fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan atau
dipresentasikan, dan bukannya apa yang terlupakan.
· Mulut
Kering
Jika pada saat
pembicara melakukan presentasi bisnis dan terasa mulut kering sebaiknya segera
minta disediakan segelas air minum dengan cara langsung atau tidak langsung.
· Tenggorokkan
Tersumbat
Apabila seseorang
pembicara yang melakukan persentase bisnis tiba-tiba tengorokan terasa
tersumbat, sebaiknya belajarlah menguap diam-diam sambil tundukkan kepala,
katupkan bibir, buka bagian belakang tengorokan dan tarik udara masuk lewat
hidung.
· Tersenggal-senggal
Apa yang perlu dilakukan bila pada
saat melakukan presentase bisnis, tiba-tiba pernafasan pembicara terganggu atau
tersengal-sengal? Jangan cemas, tundukkan kepala dan alihkan fokus anda dari
audiens. Lipatlah lengan kiri menyilang bagian bawah perut, kendorkan bahu,
tarik napas dalam-dalam kebagian bawah perut, dan hembuskan nafas
perlahan-lahan lewat bibir.
Resep bagaimana seorang pembicara
mampu mengembangkan percaya diri :
•
Tersenyumlah dan pandanglah sekilas
semua audiens jangan menunduk malu berbanggalah.
•
Mulailah perlahan-lahan, dengan punggung
dan dagu tegak.
•
Bukalah persentasi anda dengan
mengatakan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
•
Mengetahui bahwa anda lebih tahu tentang
topik tersebut dari pada para pendengar anda.
•
Pakailah pakaian anda yang terbaik.
•
Yang terpenting hiasi wajah anda dengan
senyuman.
H. Berlatih
Presentasi Bisnis
Agar presentasi bisnis yang dilkukan oleh pembicara
dapat mencapai sasarannya, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.
Identifikasi
Audiens
Langkah
pertama yang perlu diperhatikan dalam melakukan presentasi bisnis adalah
mengidentifikasi siapamaudiens Anda. Audiens Anda bias saa dari kalangan
manajer (pemasaran, produksi, keuangan, personalia), kepala departemen,
supervior, atau karyawan.
2.
Menyiapkan
pokok-pokok pikiran
Selain
menganalisis siapa audiensnya, maka langkah berikutnya yang perlu diperhatikan
adalah mempersiapkan pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan dalam suatu
prentasi bisnis. Dalam hal ini, yang perlu di sampaikan dalam presentasi
bisnis. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran tersebut masih bersifat global
atau umum sehingga masih diperlukan adanya pengembangan lebih lanjut.
3.
Menulis teks
lengkap
Apabila
pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan dalam presentasi bisnis sudah
disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana mengembangkan pokok-pokok
pikiran tersebut menjadi lebih rinci, sehingga enjadi suatu nakah/teks yang
lengkap dan tinggal menyampaikan dalam suatu forum. Penyiapan teks secara
lengkap akan menambah percaya diri bagi pembacanya. Namun demikian, yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menyampaikan materi tersebut kepada audiens
dengan cara-cara yang menarik dan tidak membosankan.
4.
Menyiapkan
rangkuman ke dalam sub-subjudul
Selain
menyiapkan teks lengkap, cara lain yang bias dilakukan adaah membuat semacam
outline atau rangkuman naskah secara garis besarnya. Dalam rangkuman harus
mencakup poin-poin penting yang ingin disampaikan dan dapat dikembangkan sampai
pada sub-subjudul. Cara ini dapat dilakukan bila pembicara termasuk orang yang
memiliki cukup pengalaman dalam menghadapi public, jadi bukanlah sebagai pemula
atau masih traf belajar.
5.
Menulis ke dalam
kerts ukuran kartu pos
Cara yang terakhir ini dalam mempersiapkan
presntasi bisnis yaitu dengan cara menuliskan poin-poin penting yang ingin
disampaikan ke dalam kertas berukuran kartu pos. hal ini dapat dilakukan,
khususnya bagi mereka yang sudah berpengalaman menyampaikan presentasi di
hadapan audiens. Cara ini merupakan cara yang paling praktis, sederhana, dan
terkesan bersifat informal.