Jumat, 15 November 2019

Perusahaan AIR MINUM PT. Aqua Golden Mississippi



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang baik di mata konsumen.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
1.    PT. Parmargha dengan Ades.
2.    PT. Santa Rosa dengan Oasis.
3.    PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro.
4.    PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa.
5.    PT. ABC Central Food dengan Pure ABC.
BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah PT. Aqua Golden Mississippi
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama ini, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.
            Pada tahun 1998, AQUA (yang berada dibawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
Perkembangan Sejarah PT. Aqua dari Tahun  ke Tahun:
v  Tahun 1973 
PT Aqua ini berdiri pada tanggal 23 Februari 1973. Kegiatan fisik perusahaan dimulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan pembangunan pabrik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
v  Tahun 1974 
Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dan produk komersil dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun. Produk pertamanya adalah AQUA botol kaca 950 ml, harga per botol adalah Rp.75,-
v  Tahun 1984 
Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri  pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.
v  Tahun 1985 
Pengembangan produk AQUA dalam bentuk kemasan PET 330 ml. Pengembangan ini membuat produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
v  Tahun 1993 
Menyelenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah pendauran ulang botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali.
v  Tahun 1995
AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemerosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
v  Tahun 1997
Tahun 1997, akibat terjadinya krisis moneter, PT Aqua mencatat pertumbuhan dibawah 30%. Hal itu disebabkan perusahaan hanya menghasilkan laba bersih sebesar Rp 7.8 miliar atau turun sebesar 25%. Selain itu, pendapatan perusahaan juga turun sebesar 23% dari Rp 220.8 miliar menjadi Rp 179.4 miliar.
v  Tahun 1998
Penyatuan AQUA dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.  Akuisisi saham Danone di PT Aqua di tahun 1998 hanya sebesar 40% dan saat itulah merupakan titik awal perkembangan pesat PT Aqua, dimana PT Aqua mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 19 miliar atau bertambah 143% dari tahun sebelumnya.
v  Tahun 1999
Pada tahun 1999 ditargetkan sebesar 1.1 miliar liter, naik 19% dari tahun terakhir. Manajemen juga mengumumkan bahwa mayoritas pemegang saham yaitu PT Tirta Investama telah menandatangani kontrak dengan French Danone untuk memproduksi air mineral Aqua-Danone. Sementara itu, volume penjualan pada tahun terakhir adalah berjumlah 1.226 liter, naik 19,6% sepanjang tahun 1999.
v  Tahun 2000
Bertepatan dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel Danone-AQUA.
v  Tahun 2001 
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas AQUA Group. AQUA menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
v  Tahun 2002
Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan AQUA sendiri yang terkena musibah tersebut. AQUA menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 – 2004] pada 1 Juni 2002. 
v  Tahun 2003 
Perluasan kegiatan produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).
v  Tahun 2004 
Peluncuran logo baru AQUA. AQUA menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun penampilan luarnya. AQUA meluncurkan varian baru AQUA Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman. 
v  Tahun 2005
DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada tanggal 27 September, AQUA memproduksi MIZONE, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE. MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.

Makna Logo AQUA
1. Tulisan Danone adalah nama perusahaan di Paris dimana perusahaan ini merupakan perusahaan yang terkenal diseluruh dunia sehingga makanan dan minuman yang diproduksi dikenal sebagai produksi internasional.
2. Tulisan Aqua dan gambar gunung yang berwarna biru, air mineral menggunakan warna biru sebagai warna dasar produknya karena warna biru menggambarkan lautan yang luas dimana lebih diartikan sebagai air.
3. Warna Aqua yang kita lihat terdiri dari 3 warna biru, pertama warna biru yang agak muda,  kedua warna biru muda dan ketiga warna biru tua (gelap), Aqua terinspirasi dari lautan dipantai karena lautan di pantai juga terlihat 3 warna di mana warna biru dekat pasir, warna biru tengah-tengah lautan dan warna biru yang jauh dari pasir.
4. Tulisan Aqua yang bergelombang, karena Aqua merupakan produk air mineral sehingga jenis tulisan/font ditiap sisinya dibuat bergelombang seperti air.
5. Gambar gunung, menggambarkan ke customer kalau sumber air Aqua ini berasal langsung dari pegunungan yang diolah untuk di minum.
Faktor Yang Berpengaruh
Faktor utama yang sangat berpengaruh adalah faktor kepuasan konsumen yang menggunakan produk tersebut. Ada beberapa factor yang memenuhi kepuasan konsumen dalam mengonsumsi produk AQUA, diantaranya adalah proses mengelolaan produk, kemasan yang aman dan steril dari kuman, keamanan mengonsumsi produk tersebut, manfaat bagi masyarakat, bekas botolnya yang bias didaur ulang dan tentunya harga yang relative terjangkau.

Faktor Pendukung
1.    1.      Nama
nama AQUA sudah sangat mendukung, selain mudah diingat dan mudah untuk disebut, masyarakat juga sudah tidak asing dengan nama tersebut. Sehingga masyarakat sering membeli airmineral dengan nama aqua.
1.    2.      Harga
harganya yang relative terjangkau oleh banyak masyarakat.
1.    3.      Cara memperoleh
aqua sangat mudah untuk dicari Karena penyebarannya dimana-mana dari mulai warung-warung kecil sampai dengan mall yang besar. Dari tempat makan yang kecil sampai tempat makan yang mewah.
1.    4.      Cara penyampaian kepada masyarakat
banyak penyampaian tentang produk aqua dari mulai di koran-koran, radio sampai dengan di televisi. Iklan aqua di televisi sangat menarik dan mencerminkan kesehatan, dari mulai mgambilan air sampai penyampaian ke masyarakat.
1.    5.      Cara penyajian
aqua sangat mudah untuk di konsumsi, kita tidak perlu mesaknya lagi kita dapat langsung meminumnya.
Faktor penghambat
1.    1.      Produk lain
banyak sekali produk air mineral dari berbagai merek, sehingga peraingan di pasar sangat ketat. Produk yang bersaing diantaranya ades, 2tang, quavit, dll.
1.    2.      Pengetahuan pedagang
banyak pembeli yang membeli aqua tapi diberikan oleh pedagang merek lain. Banyak pedagang menganggap semua air minum itu sama, sama-sama air putih
1.    3.      Penipuan
banyak oknum yang menggunakan botol-botol bekas aqua yang di isi dengan air biasa. Sehingga masyarakat takut untuk membeli aqua. Biasanya semakin produk itu terkenal, semakin banyak orang yang ingin mengambil keuntungan yang berlebih, dengan cara memalsukan produk tersebut.
Market share
Dari segi penjualan industri ini mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada 2002, terjadi kenaikan 30% dibandingkan tahun 2001 dari 5, 4 miliar liter menjadi 7,1 miliar liter. Tahun ini, ditargetkan peningkatan hingga 20% menjadi 8,5 miliar liter. Meski AMDK bisnis ”basah”, bukan tak berarti ada ganjalan. Maraknya depot air minum mau tak mau ”memaksa” industri AMDK mengoreksi target yang ditetapkan, menjadi 10%, karena terganggu dengan maraknya depot air minum yang dinilai menggerogoti pasar AMDK.
BAB III
Kesimpulan 
Banyaknya kebutuhan air di masyarakat, aqua bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau mudah di konsumsi dan mudah di dapat.
Masyarakat sudah percaya terhadap produk aqua karena masyarakat bias hidup lebih sehat dengan rutin meminum aqua dan aqua pun mudah untuk di dapattkan. Dilihat dengan pendapatan masyarakat aqua mudah untuk di jangkau oleh semua kalangan.
Di Jakarta banyak sekali limbah dan pencemaran air, sehingga masyarakat lebih memilih untuk membeli air dan aqua telah memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta.

Sabtu, 09 November 2019

SELISIH ARTIKEL TENTANG KOPERASI

PERBEDAAN KOPERASI BIASA DENGAN KOPERASI SEKOLAH
Koperasi (biasa) = Organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Tugasnya seringkali menjual dengan harga yang lebih murah kepada anggota dan juga sebagai penabung.
Koperasi sekolah = Organisaso yang kadang dibentuk oleh sekolah untuk dijalankan oleh siswa sebagai pengasah bakat bisnis, atau dikelola oleh seseorang yang telah disetujui oleh sekolah untuk menjual perlengkapan yang diperlukan oleh siswa. 
Koperasi biasa : Yaitu koperasi yg didirikan di kalangan masyarakat umum dan terkait badan hukum, seperti contoh : KUD Koperasi sekolah : koperasi yg didirikan di sekolah tertentu utk membantu melayani kebutuhan siswa yg berkaitan sekolah. *SemogaBrmnfaat..!

Mengapa koperasi sekolah tidak perlu badan hukum

Pendirian koperasi sekolah tidak disahkan sebagai badan hukum, sehingga disebut koperasi sekolah tidak berbadan hukum. Koperasi dikatakan tidak berbadan hukum karena anggota-anggotanya belum dewasa.Sedangkan untuk memperoleh status badan hukum salah satu syaratnya adalah anggota-anggota yang bersangkutan harus sudah dewasa dalam arti cakap hukum dan mampu melakukan tindakan hukum.
  KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA KOPERASI DAN SHU
a.   Kewajiban anggota
Kewajiban seorang anggota adalah sebagai berikut.
a)    Memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati.
b)   Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan.
c)    Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas asas kekeluargaan.
b.  Hak anggota
Adapun hak seorang anggota adalah sebagai berikut.
1)    Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.
2)   Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas.
3)   Memberikan pendapat atau saran kepada pengurus dan pengawas di luar rapat anggota.
4)   Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota.
5)   Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
c.   Sisa Hasil Usaha (SHU)
Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Koperasi seringkali diartikan keliru oleh pengelola koperasi. SHU Koperasi dianggap sama saja dengan deviden sebuah PT, padahal terminology SHU jelas, bahwa SHU adalah “Sisa” dari Usaha koperasi yang diperoleh setelah kebutuhan anggota terpenuhi. Dalam Manajemen koperasi Sisa hasil usaha (SHU) memang diartikan sebagai selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost[TC]) dalam satu tahun buku. Bahkan dalam jika ditinjau pengertian SHU dari aspek legalistik, menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut:
1)    SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2)   SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3)   besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
4)   Pengertian diatas harus dipahami bahwa SHU bukan deviden seperti PT tetapi keuntungan usaha yang dibagi sesuai dengan aktifitas ekonomi angoota koperasi, maka  besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Artinya, semakin besar transaksi(usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta, dimana dividen yang diperoleh pemilik saham adalah proporsional, sesuai besarnya modal yang dimiliki.Hal ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya.


Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota


Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota 

1.      Efek-efek Ekonomis Koperasi, diantaranya adalah : 
      Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik dan juga sekaligus sabagai pengguna jasa dari koperasi tersebut. Jika hubungan antar koperasi dengan anggota atau hubungan antara anggota didalamnya berjalan baik, maka semua usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan koperasi pun akan berjalan dengan baik.

      Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan simpanan-simpanan yang telah diserahkannya, apakah mengalami keuntungan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan atas kebutuhan barang-jasa yang mereka butuhkan, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual atau pembeli di luar koperasi.

2.      Analisis hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi
Koperasi merupakan badan usaha ekonomi yang bertujuan untuk menigkatkan kesejahteraan hidup para anggotanya. Dari konsep koperasi, fungsi laba tergantung pada besar atau tidaknya partisipasi ataupun transaksi anggota koperasi dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota semakin tinggi manfaat yang terima oleh anggotanya.

Maksudnya partisipasi disini adalah tingkat keikutsertaan anggota koperasi dalam usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan koperasi, jika tingkat keikutsertaan tersebut tinggi, maka koperasi dan anggota koperasinya pun akan mendapatkan manfaat yang sangat baik, dalam arti keduanya saling menguntungkan. Yaitu koperasi tersebut tambah maju dan anggota koperasi pun semakin sejahtera dengan mendapatkan manfaaat ekonomis dari koperasi. 

Maka keberhasilan koperasi ditentukan salah satu faktornya adalah partisipasi anggota, partisipasi anggota sangat erat hubungannya dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang diperoleh oleh anggota koperasi.

3.      Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi
      Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan. Yang dibutuhkan anggota sebagai pengguna, dan kebutuhan masyarakat disekitar koperasi.

      Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.

4.      Efek Harga dan Efek Biaya
Harga dan biaya juga ikut menentukan keberhasilan koperasi, lalu Partisipasi anggota menentukan keberhasilan suatu koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: Besarnya nilai utilitarian maupun normatif. Maksudnya utilitarian adalah manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.

Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif dalam memberikan pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien dan efektif, atau adanya pengurangan biaya dan diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

Jika dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu mendominasi, maka setiap harga yang ditetapkan oleh koperasi harus dibedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Akibat perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih akurat didalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang saling bersaing.

5.      Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Karena disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota koperasi dan terjadinya perubahan di lingkungan sekitar koperasi, terutama tantangan persaingan, pelayanan yang diberikan koperasi terhadap anggota koperasi secara berkesinambungan  harus disesuaikan.

Jika suatu koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota, bahkan jika koperasi memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koprasinya akan semakin meningkat. Lalu untuk meningkatkan pelayanannya, koperasi memerlukan informasi-informasi yang akurat, terutama dari anggota koperasi yang bersangkutan.