Minggu, 26 Januari 2020

Marketing Mix dan Teknologi Informasi. dari kesimpulan 3 Prusahaan


PT AQUA Golden Mississippi
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama ini, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.
            Pada tahun 1998, AQUA (yang berada dibawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
Market share
Dari segi penjualan industri ini mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada 2002, terjadi kenaikan 30% dibandingkan tahun 2001 dari 5, 4 miliar liter menjadi 7,1 miliar liter. Tahun ini, ditargetkan peningkatan hingga 20% menjadi 8,5 miliar liter. Meski AMDK bisnis ”basah”, bukan tak berarti ada ganjalan. Maraknya depot air minum mau tak mau ”memaksa” industri AMDK mengoreksi target yang ditetapkan, menjadi 10%, karena terganggu dengan maraknya depot air minum yang dinilai menggerogoti pasar AMDK.

Sempat Di Ujung Tanduk, Inilah Langkah Besar Perusahaan Lego Mengubah Nasibnya
Lego merupakan salah satu brand mainan yang paling populer di dunia. Sebagai salah satu perintis mainan berbasis blok susun, yang membuat Lego semakin mendunia adalah adanya loyalitas para pecinta Lego yang selalu mengikuti dan mendukung secara langsung perkembangan Lego.

Langkah Perusahaan Lego Membangun Kembali Bisnisnya

Pada tahun 2004, Lego menunjuk seorang eksekutif baru sebagai CEO yakni Vig Knudstrop. Langkah besar pun langsung ditunjukkan oleh Vig, dengan merekontruksi proses produksi beberapa jenis Lego yakni micro-motor dan optic fiber Kits yang dinilai kurang menghasilkan.
Kemudian langkah besar yang menjadi rahasia kebangkitan Lego dicanangkan oleh Vig dengan mengalih tugaskan proyek pembuatan konsep serta kreativitas produk Lego kepada para penggemar setia. Hingga lahirlah istilah yang dinamakan Adult fans of LEGO atau AFoL. Secara sederhana AFoL merupakan kumpulan dari para penggemar Lego berusia dewasa yang telah lama mengikuti perkembangan permainan ini dan dinilai mengerti benar baik sejarah maupun trend dari produk Lego.
Kemudian para AFoL direkrut untuk bersama-sama mengembangkan produk Lego. Hal ini dilakukan karena menurut Vig, selama ini perusahaan telah kehilangan identitas karena meninggalkan pihak yang benar-benar loyal dan mengerti arti dalam Lego itu sendiri.
Dampak besar pun diraih oleh perusahaan. Keikutsertaan para AFoL justru memberikan angin segar serta peningkatan atensi penggemar yang lebih besar lagi. Hal tersebut tentu tidak mengejutkan karena sesama fans tentu tahu apa yang fans lain inginkan.
Dan kini di tahun 2015 perusahaan Lego berhasil mengatasi masa-masa sulit itu. Pelajaran yang bisa diambil adalah terkadang kita tidak bisa mengesampingkan pihak pihak atau orang yang ada dalam lingkup bisnis kita. Demikian juga begitu pentingnya loyalitas penggemar yang dapat mendorong sebuah bisnis lebih berkembang lagi.
Kratingdaeng
Semua berawal dari seorang pria bernama Dietrich Mateschitz seorang jutawan dari Austria. pada awalnya saat ia sedang berada di hongkong dia mendapat sebuah ide tentang sebuah minuman energi yang akan sangat laris dipasaran. lalu dia mencoba mewujudkan pemikirannya itu dan mencoba mencari tahu komposisi minuman berenergi. seringkali uji coba selalu gagal, dan rasa dari minuman tersebut tidak karuan karena Mateschitz tidak pernah menemukan rahasia formula yang tepat untuk minuman energinya dia mencoba bergabung dengan minuman yang telah ada. Nama minuman energi tersebut adalah “Kratingdaeng”. minuman energi ini cukup populer di Thailand kala itu. pemilik minuman energi ini adalah Chaleo Yoovidhya. minuman ini sudah mulai diproduksi dari tahun 1978.
Segmentasi  :
Demografi, penjualan produk kratingdaeng ditujukan untuk para penduduk di Negara maju maupun berkembang yang mulai memberikan perhatian lebih terhadap minuman suplemen guna meningkatkan daya tahan. Kratingdaeng tidak menetapkan wilayah sasaran geografik. Dapat melayani semua segmen pasar. Untuk mendukung keberadaan barang kratingdaeng banyak menyebar dipasar-pasar eceran dibandingkan pedagang besar.
Targeting      :
Pria dan wanita. Berusia remaja sampai dewasa. Atlet, eksekutif, pelajar, yang menghendaki stamina prima. Banyak bertempat tinggal di daerah urban dan sub urban. Berpola pikir dinamis dan energik. Lalu merambah ke pasaran anakmuda sebagai selingan lifestyle anak muda masa kini. Dulu minuman berenergi cuma dicitrakan untuk orang yang mau begadang atau pekerja keras. Dalam perjalanan waktu, orang tahu, minuman ini juga cocok untuk siapa saja yang menghendaki stamina prima, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang mengonsumsi minuman ini rutin, setiap hari, sesuai anjuran produsen Kratingdaeng itu, tiga botol/hari.
Berani menembus semua segmen pasar dari mulai aktivitas olah raga, fun bike, basket, bulu tangkis, sponsor Olah raga, pargelaran music, acara dansa hingga klub malam. dulu minuman berenergi cuma dicitrakan untuk orang yang mau begadang atau pekerja keras. Dalam perjalanan waktu, orang tahu, minuman ini juga cocok untuk siapa saja yang menghendaki stamina prima, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang mengonsumsi minuman ini rutin, setiap hari, sesuai anjuran produsen Kratingdaeng itu, tiga botol/hari.
Positioning :
Dari contoh produk yang tersedia, kratingdaeng memberikan manfaat untuk manambah vitalitas.  Kratingdaeng cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada unsur rasa, kandungan dan efeknya pada kebugaran tubuh pada akhirnya perilaku konsumen sebagai pengguna minuman tersebut.
Penerapan 4 P
Produk:
Produk Kratingdaeng merupakan produk liquid menggunakan kemasan botol kecil  netto 125 ml.  setiap kemasan mengandung berbagai multivitamin seperti vitamin B, taurin, inostol, caffeine, calcium pantothene, nicotinamide, tartrazine, dan lain-lain.  Dan konsumen tidak mau mengkonsumsinya tanpa mengetahui manfaat dan efek sampingnya yang dapat merugikan kesehatan.
Produk kratingdaeng memiliki jenis kratingdaeng biasa (Kratingdaeng) dan premium (Kratingdaeng-S) yang masing-masing memiliki kandungan yang agak berbeda. Untuk jenis premium caffeinnya lebih tinggi dan ada tambahan vitamin.
Price: 
Harga kratingdaeng kemasan botol dalam negeri berkisar antara Rp4.000 untuk Kratingdaeng dan Rp5.500 untuk Kratingdaeng-S.  Harga yang ditawarkan memang cukup mahal dibandingkan pesaingnya (Extra joss).  Harga bukan sebagai penentu dalam persaingan. Konsumen kembali lagi yang menentukan akan membeli produk yang mana.
Place:
All Convenience store, Café, Hotel, Restauran, Pusat kebugaran, warung, kantin, kaki lima, toko kelontong, lapangan golf dan Klub Malam. Kekuatan distribusi kratingdaeng banyak terbantu karena jaringan distribudi kelompok PT. ABC Artha Boga Cemerlang yang terkenal tangguh.
Promotion:
Periklanan adalah permainan kalah atau menang. Jika slogan tanpa arti, itu tidak membantu mereknya. Seperti slogan kratingdaeng “ mengembalikan stamina yang loyo’’yang merupakan tag line yang bisa diterima konsumen.
KESIMPULAN
Dari analisa singkat terhadap STP dan 4P terhadap produk minuman suplemen cair Kratingdaeng, dapat kita ketahui kekuatan Kratingdaeng yang membuat produk ini menguasai pangsa pasar minuman sejenis di indonesia lebih dari 50 % pangsa pasar.
–     Kratingdaeng cenderung lebih unggul dibandingkan dengan dengan merek sejenis pada unsur kualitas produk.
–     Unsur rasa “taste” kandungan dan efek pada kebugaran tubuh menjadi faktor yang menentukan konsumen memilih produknya. Setiap Negara memilki taste yang berbeda dipengaruhi factor budaya, geografis, perilaku konsumen.
–     Berani menembus semua segmen pasar dari mulai aktivitas olah raga, fun bike, basket, bulu tangkis, sponsor Olah raga, pargelaran music, acara dansa hingga klub malam.
–     Gencarnya promosi di media massa, TVdan sponsor dalam event-event tertentu.



Sabtu, 04 Januari 2020

REVIEW JURNAL PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN EFEKTIFITAS KREDIT DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA (Studi pada Koperasi Simpan Pinjam Lestari Mandiri Kecamatan Lawang Kabupaten Malang)


                REVIEW JURNAL
Nama                   : Fajar Nasrizqi
N.P.M                  : 1B219026
Kelas                    : 3EA26
Jenjang / Jurusan : S-1 / Manajemen Ekonomi (UNIVERSITAS GUNADARMA)

Judul
PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN EFEKTIFITAS KREDIT DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA (Studi pada Koperasi Simpan Pinjam Lestari Mandiri Kecamatan Lawang Kabupaten Malang)
Jurnal
Jurnal Ilmiah
Halaman
1-11
Tahun
2015
Penulis
Himawan Arifianto Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas BrawijayaEmail: ary_zecrush@yahoo.co.id
Reviewer
Fajar Nasrizqi (1B219026)
Tanggal
1 Januari 2020


Latar Belakang


Koperasi Simpan Pinjam Lestari Mandiri memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Upaya yang dilakukan yaitu KSP Lestari Mandiri tidak hanya memberikan kredit namun demikian juga memberikan pedampingan dalam rangka untuk memaksimalkan penggunaan kredit yang telah diberikan.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan efektifitas kredit serta mengidentifikasi sejauh mana peran dan efektifitas kredit yg di lakukan oleh koperasi dengan mengambil studi pada Koperasi Simpan Pinjam Lestari Mandiri Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

Permasalahan
Koperasi dalam menjalankan usahanya, selain berdasarkan asas kekeluargaan juga mempunyai prinsip terbuka dan bersifat sukarela. Artinya siapapun boleh menjadi anggota koperasi tanpa memandang golongan, aliran, kepercayaan atau agama orang tersebut. Namun, koperasi sering kali dianggap sebagai organisasi bagi kaum lemah.


 Metode yang digunakan
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Ghony dan Fauzan (2012: 25), penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada hal terpenting dari kejadian, fenomena dan gejala sosial dimana makna dari kejadian tersebut dapat dijadikan pelajaran berharga bagi pengembang konsep teori. Peneliti mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Malang. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur.


Pembahasan
Koperasi Simpan Pinjam Lestasi Mandiri dapat diketahui dari hasil wawancara yang dikakukan kepada pengurus dan anggota koperasi sehingga dapat diketahui secara jelas tujuan yang akan dicapai dan diharapkan oleh anggota. Secara umum dapat diketahui bahwa peranan koperasi dalam hal ini Koperasi Simpan Pinjam Lestasi Mandiri terutama dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, selain itu pihak koperasi juga memberikan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik kepada anggota yaitu dengan memberikan pendampingan setelah kredit diberikan

Kelebihan
Telah jelaskan dengan mengunakan metode penelitian kemudian menggunakan sempel yaitu responden dan pengumpulan data dan menganalisis data sehingga hasil analisa efektif
Kekurangan
Data yang di tampilkan cuma berupa tabel tidak ada dalam bentuk diagram



Kesimpulan
1.       Hasil analisis dapat diketahui bahwa KSP Lestari Mandiri memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Upaya yang dilakukan yaitu KSP Lestari Mandiri tidak hanya memberikan kredit namun demikian juga memberikan pedampingan dalam rangka untuk memaksimalkan penggunaan kredit yang telah diberikan. Bentuk pendampingan tersebut yaitu dengan memberikan arahan dan peluang untuk peningkatan usaha sehingga dana yang diberikan benar-benar mampu untuk memberikan jaminan kesejahteraan anggota
2.       Hasil analisis efektivitas kredit yang diberikan KSP Lestari Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan efektif. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa anggota koperasi merasakan sosialisasi dan transparansi informasi produk-produk koperasi sehingga anggota dapat memahami secara maksimal terkait dengan produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi .Prosedur pengambilan kredit, tidak merugikan para anggota koperasi dan tidak memberatkan sehingga memberikan dukungan dalam upaya menciptakan kesejahteraan para aggota




REVIEW JURNAL ANALISIS PERANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM/UNIT SIMPAN PINJAM DALAM UPAYA PENGEMBANGAN UMKM DI KABUPATEN MALANG


                                REVIEW JURNAL

Nama                   : Fajar Nasrizqi
N.P.M                  : 1B219026
Kelas                    : 3EA26
Jenjang / Jurusan : S-1 / Manajemen Ekonomi (UNIVERSITAS GUNADARMA)

Judul
ANALISIS PERANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM/UNIT SIMPAN PINJAM DALAM UPAYA PENGEMBANGAN UMKM DI KABUPATEN MALANG
Jurnal
MODERNISASI
Volume & Halaman
, Volume 5, Nomor 3, dan 172-188
Tahun
2009
Penulis
Endi Sarwoko, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang e-mail:endiswk@gmail.com
Reviewer
Fajar Nasrizqi (1B219026)
Tanggal
01 JANUARI 2020


Latar Belakang


Lembaga Keuangan Mikro (LKM) non bank memiliki peranan strategis untuk memenuhi kebutuhan permodalan UMKM. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit selama ini masih dominan karena berhasil mengumpulkan simpanan sebesar 68,82% dan menyalurkan kredit sebesar 43,93%, posisi terbesar kedua adalah BPR (Salam dalam Retnadi, 2007). Kondisi ini menunjukkan bahwa peran LKM selain BRI Unit dan BPR masih sangat rendah



Tujuan Penelitian
Mengetahui perkembangan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam di Kabupaten Malang, menganalisis peran koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam sebagai sumber pembiayaan bagi UMKM, dan untuk menganalisis potensi dan permasalahan yang dihadapi koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam dalam menyediakan sumber pembiayaan bagi UMKM.

Permasalahan
Permasalahan yang diidentifikasi dalam perkembangan KSP/USP adalah: rendahnya kemampuan SDM, lemahnya tata kelola, dan belum optimalnya pembinaan dari pemerintah.


 Metode yang digunakan
Metode jenis penelitian Deskriptif, menggunakan data sekunder dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang meliputi data perkembangan KSP/USP selama 3 tahun (2006-2008), teknik analisis yang digunakan adalah analisis Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KSP/USP mengalami perkembangan yang signifikan dilihat dari 4 indikator yaitu jumlah, anggota, penyerapan tenaga kerja, modal sendiri, serta indikator volume usaha semuanya mengalami peningkatan, sedangkan satu indikator yaitu modal pinjaman mengalami penurunan. KSP/USP memiliki peran yang cukup besar dalam pemenuhan permodalan, proporsi kredit modal kerja ke UMKM sebesar 79,81% dari total kredit yang disalurkan.


Pembahasan
Berdasarkan indikator perkembangan jumlah koperasi, pada tahun 2006 jumlah KSP dan USP di Kabupaten Malang mencapai 198 unit, bertambah menjadi 202 pada tahun 2007 atau meningkat 2,02% selanjutnya menjadi 207 unit pada tahun 2008 atau meningkat 2,48%. Peningkatan jumlah KSP dan USP ini ternyata sejalan dengan besarnya peningkatan jumlah koperasi secara nasional yang mencapai 2,77% pada tahun 2009.

Kelebihan
Telah jelaskan dipaparksn dengan mengunakan metode penelitian kemudian menggunakan sempel penelitian dengan penumpulan data dan menganalisis sata sehingga data Data yang diperoleh dari suvey maupun dokumentasi, dilakukan analisis dengan metode Deskriptif
Kekurangan
Tidak ada karena jurnal yang saya temukan ini sudah cukup jelas.



Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa selama tahun 2006-2008 KSP/USP di Kabupaten Malang mengalami perkembangan yang cukup signifikan dilihat dari 5 indikator kelembagaan koperasi. Sejumlah 4 indikator yaitu jumlah, anggota, penyerapan tenaga kerja, modal sendiri, serta indikator volume usaha semuanya mengalami peningkatan